menerapkan kedisiplinan pada anak didik memang gampang-gampang susah. Menghitung kekurang lengkapan atribut siswa, buku pelajaran, LKS, atau bahkan menanyakan apa yang belum dilakukan siswa, merupakan rutinitas yang membuatku 'boring'. Bagaimana tidak, setiap hari dicek, setiap hari dicatat di buku kasus, masalah yang muncul dari itu ke itu saja. Mengapa?...gurunya sampai bosan, anak yang dicatat pun merasa dipermalukan.
Belajar dari pengalaman di atas, aku melakukan hal yang berkebalikan. Aku menanyakan apa saja kelengkapan yang sudah dibawa, atribut siapa yang sudah lengkap, dan sebagainya, dan kudata. Walhasil, anak yang merasa sudah lengkap, dengan bangga mengacungkan jarinya. Dengan acungan jempol dan senyum bangga, anak terlihat sangat bahagia. Hal inilah yang memicu teman-temannya yang lain untuk mendapatkan perlakuan seperti itu.dan anak yang sudah lengkap ini kuberi tanda bintang di catatanku.
Sungguh luar biasa, tidak sampai seminggu, semua anak dalam satu kelas sudah mendapatkan acungan jempol, dan tanda bintang!.
bagaimana pun penanganan secara positif menumbuhkan motivasi tersendiri bagi anak-anak. Bravo buat anak-anakku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar