Kisah bu Guru
BLUBERRY
JADUL
Siang
itu, Bu Guru lagi asyik-asyiknya ngajarkan materi komunikasi. Ngalor ngidul
beliau menerangkan tentang berbagai jenis alat komunikasi.
“Sekarang,
bukan jaman jadul lagi anak-anak. Alat komunikasi baru bermunculan, mulai dari
telepon seluler, internet, hingga bluberry”.
Anak-anak
tertawa serempak. Bu Guru tampaknya cuek aja. Lalu Fahmi nyeletuk,”Bu, bukan
bluberry, tapi blackberry. Bu Guru jadul ,ah!”.
Kontan
wajah Bu Guru bersemburat merah.Hi..hi..hi.. ketauan jadul,ya?
GURUNYA
SIAPA ?
Memasuki
jam ke dua, Bu Guru mengajar Matematika di kelas VI A. Tau kan, kelas VIA ?,
kelas super heboh. Bu Guru menerangkan satu kalimat, muncul komentar sepuluh
kalimat. Bu Guru menerangkan dua kalimat, muncul celotehan dua puluh kalimat.
Seterusnya, hitung sendiri,ya?
Nah,
sudah nerangin dengan semangat empat lima, eh kelas sebelah ramenya bukan main.
Bu Guru pun ambil langkah spontan. Anak kelas sebelah, ada yang di luar kelas,
ada yang playon di dalam kelas, wah nggak karu-karuan.
“He,
waktunya siapa?, Gurunya siapa?, panggil gurunya!”. Meledak suara Bu Guru di
balik pintu kelas sebelah.
Eh,
anak-anak langsung diam , dan tanpa bicara kembali duduk di bangkunya
masing-masing. Mata Bu Guru terbelalak melihat si Pak Guru yang duduk manis di
bangku belakang. Sedang apa?. Tanpa banyak cakap Bu Guru balik kucing ke kelas
VI A sambil nggrundel. Jangan-jangan Bu Guru malu, ya?.
Rahasianya
Apa ?
Sudah
rahasia umum jika sedang ada pelaksanaan ujian di sekolah, baik itu ujian mid
semester atau pun semester, kelas yang dijaga Bu Guru pastilah tenang sepanjang
waktu pelaksanaan ujian. Tidak pandang itu kelas super ataukah kelas biasa. Kok
bisa, ya ?
Ternyata,
saat awal masuk kelas yang dijaga, Bu Guru langsung mengumumkan kontrak sepihak.
Isinya:
1.
Selama ujian semua anak
dilarang ke luar bangku. Kalau ketahuan Bu Guru akan dijewer 50 kali.
2.
Dilarang ke kamar kecil selama
ujian berlangsung. Gimana kalo sakit ?, ah.. kalo sakit pastilah sudah nggak
masuk sekolah. Tul kan ?
3.
Dilarang mencontek, atau saling
contekan. Kalau terpaksa mencontek, didoakan Bu Guru nantinya, kalo sudah besar,
saat menikah pas acara temu manten
matanya jadi juling. Hiii, siapa yang ingin ?
Ah, Bu Guru
pandai juga. Tapi emang benar, strateginya sukses besar !!.
Ini Pekerjaan Siapa?
Siang itu Bu
Guru sedang menilai pengerjaan LKS anak-anak. Agak senewen juga Bu Guru kelihatannya. Maklumlah yang dikoreksi
LKS Matematika kelas “slow class”. Tiap
selesai satu LKS langsung diberikan kepada anak yang bersangkutan.
“Ahmad, niiih…..
dapat nilai kursi!”, seru Bu Guru.
“Aini, hayo
cepat-cepat digoreng, kamu dapat telur bebek!”, panggil Bu Guru di saat yang
lain.
Anak-anak sih
cuek aja dapat nilai berapa pun. Bahkan waktu dipanggil dibarengi aplaus dari
teman lainnya. Ih, gemes banget deh!!
Tiba pada LKS
terakhir, Bu Guru tambah tinggi volume suaranya,” Hei, ini LKS siapa?, tidak
diisi, tidak ada namanya pula!,… hayo yang merasa memiliki, maju!”.
Anak-anak
serentak memandang Bu Guru, karena semua anak merasa sudah menerima LKS
masing-masing.
Tiba-tiba Alim
nyeletuk,”Lha itu lho, LKS Bu Guru sendiri!”
Kontan Bu Guru
membolak-balik isi LKSnya,” oh.. ya..ya..!”.
Nah, tuh Bu Guru, jangan muridnya aja
disuruh mengerjakan LKS, Bu Guru sendiri malah belum mengerjakan LKS sama
sekali. Tengsin, kan ? .
Fotonya Nggak Kelihatan
Kemarin sekolah geger, foto anak
kelas enam yang sudah jadi hilang empat. Kok bisa ?, kata tukang fotonya sih
nggak ada yang rusak, ya memang hasil jadinya kurang.
Nah, pagi ini diadakan foto
ulang. Anak empat cewek semua. Nah, yang kompak tuh kok ya keempat-empatnya
lumayan mungil dan kurang tinggi ( sungkan ah mo dibilang pendek…!).
Dasar bu guru kan suka usil,
nyeletuk deh beliaunya…,”He, ntar kalo pas difoto…kamu harus jinjit, supaya
keliatan di layarnya!!!” wanti-wantinya dengan serius. Kontan teman-teman guru
ketawa-ketiwi, anak-anak sih cuman plenggang-plenggong!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar