Halaman

Translate

Senin, 31 Agustus 2020

Gugon Tuhon, Masihkah Bisa Dipercaya?

 

Gugon Tuhon, Masihkah Bisa Dipercaya?

Eni Siti Nurhayati

Pulang ke desa, kembali ke tanah kelahiran saat masa pandemi tiba, bisa kumaknai dengan kembali kepada kebiasaan lama. Tata cara kehidupan lama. Selain menjumpai beragam adat istiadat yang bersifat tradisi lokal, seperti bersih desa, ruwatan, selamatan orang meninggal yang urut dan runtut mulai tiga harinya, tujuh harinya, empat puluh harinya, seratus harinya, hingga pendhak satu, pendhak dua, dan seribu harinya.

Apalagi jika selamatan itu berkait dengan orang hamil. Wah, budaya desaku sungguh lengkap. Orang hamil itu ditandai mulai dari masa kehamilan tiga bulan, neloni. Lanjut tujuh bulanan, ningkepi. Hingga bayi lahir yang diselamati mulai sepasar, selapan, bayi telu, bayi pitu, hingga diulangtahuni. Bisa kupastikan nasi brekatan tak pernah ada putusnya. Di balik itu stok gula, beras, dan minyak pun juga harus selalu tersedia. Buat apa? Hla ya buat buwuh alias datang ke rumah orang yang sedang punya hajatan itu!

Bahkan, jangan ramai-ramai yaa, menurut pandangan dan pendengaranku, di desaku pun masih lestari adanya gugon tuhon. Apa sih gugon tuhon itu? Secara ilmiah keilmuan gugon tuhon itu dimaknai kepercayaan atau keyakinan pada sesuatu hal atau perkara yang seringkali tidak bisa diterima akal sehat. Tidak bisa diprediksi secara matematis!

***

“Wah, amati saja. Ada anak gadis hamil ini!” kata bapak keras-keras ketika mendengar ayam jago di kandang mengeluarkan suara khasnya. Kluruk, istilah jawanya.

Aku dan ibu yang sedang menemani beliau di meja tamu seketika terdiam. Obrolan kami terhenti. Memang benar ada suara ayam jago sekeras-kerasnya dari arah kandang di belakang rumah. Setelah bersuara nyaring tiga kali klurukan itu terhenti!

“Bapak ini mbok ya jangan percaya tahayul. Gugon tuhon itu! masak zaman sudah secanggih ini masih percaya hal begituan,” sahutku cepat. Heran juga dengan adat bapakku ini. Gawainya saja sudah Ram delapan. Piawai berselancar di dunia maya, eh ... masih juga...

            “Ayam kita lho ada di dalam kurungan, Pak. Mungkin disenggol sesuatu terus kaget. Terus ...,” lanjut ucapku.

            “Tidak percaya ya sudah. Amati saja!” jawab bapak sengol sambil beranjak dari kursinya. Saat kecil dulu sih aku percaya saja dengan semua ucapan bapak. Tapi sekarang? O-em-ji!

“Atau kamu sendiri yang hamil?” ucap bapak sebelum melanjutkan langkahnya.

“Bapakkkkk....” seruku sambil mengejar bapak lalu memukuli punggungnya. Amit amit, Pak!

“Jangan membantah bapak. Kamu masih anak kemarin sore. Pengalaman hidup mengajarkan bahwa banyak kejadian yang tidak bisa diterima akal sehat, namun kok ya beneran terjadi!” Ibu menengahi sambil menepuk-nepuk punggungku. Hahaha...suasana rumah yang sepi ramai jadinya!

“Dah, belajar sana. Katanya ada kuliah daring! Jangan ganggu kakakmu!” kata ibu mengusirku setelah bapak dan ibu memilih menuju ke kamarnya. Peganganku ke bapak kulepaskan akhirnya.

Aku mengangguk. Namun, kakiku kulangkahkan ke kandang ayam. Ayam jago bapak yang dikurung di luar kandang, kurungannya kudorong dengan kakiku. Pelaaaannn saja. Apa yang terjadi? Dia pun kluruk sekeras-kerasnya!

            “Nurani!” seru bapak dan ibu bersamaan dari kamar.  Secepat kilat aku berlari ke kamar. Hahaha,... benar kan dugaanku? Ayam jago itu bereaksi ketika aku beraksi?

Seminggu setelahnya, ketika aku baru pulang dari belanja, kulihat ada nasi kenduri, brekat, terbungkus rapi di atas meja. Suasana rumah begitu sepi. Alah, wong di rumah ini anaknya tinggal aku saja, brekatan itu kulahap habis. Maklum kelaparan!    

 “Enak brekat-nya?” sapa bapak yang tetiba sudah muncul di belakangku. Anggukan mantapku mengiyakan tanya beliau.

Brekat dari mana, Pak? Siang-siang kok sudah ada kiriman nasi kenduri?”

“Oh, itu. bapak dapat dari undangan ijabannya si Santi. Anak Pak Wandi RT.”

Nasi yang akan kumasukkan mulut kutarik lagi. Yang ada di mulut pun kutelan paksa.

“Hlo, Santi kan masih sekolah, Pak. Kelas dua tingkat atas sepertinya!”

“Bagaimana lagi, wong dia sudah punya tabungan. Hamil tiga bulan!” jawab bapak singkat sambil berlalu seolah tidak terjadi apa-apa.

Aku merasa kehausan seketika!

***

“Enak, brekat-nya?” tanya ibu sambil menyirami bunga. Aku mengangguk sambil mengangkat sapu siap membantu. Ah, menghabiskan sore bersama ibu di tengah kebun bunga sungguh menenteramkan jiwa. Idih, aku kok jadi sok puitis gini ya?

Ibu tertawa lirih. Aku tahu maksudnya. Gerakan sapuku kuhentikan.

“Ibu nyindir aku ya?” ujarku galak.

“Enggaklah. Alhamdulillah jika sudah dihabiskan. Tiap ada anak nikahan, ibu pasti teringat kejadian saat kakakmu minta dinikahkan dengan pujaan hatinya,” jawab ibu sendu.

Setelahnya kulihat tatapan ibu menuju ke punggung awan di langit. Ah, ibu. Kok masih juga mengingat kejadian pahit yang menimpa kakakku!

***

“Pokoknya Kinan tidak boleh menikah dengan Guntur. Semua sudah kuhitung. Hari lahir mereka tidak cocok. Arah rumah tidak sejalur. Apalagi Guntur anak pertama, Kinan juga. Pasti nantinya kalah salah satu. Aku tidak setuju!”

Belum pernah aku melihat bapak semarah itu. apalagi marah di depan para tamu!pikirku sih, andai pernikahan itu seperti permainan kalah menang, toh belum bisa diketahui siapa yang kalah dan siapa yang menang? Wkwkwk...

Saat itu aku baru lulus SMP. Aku hanya diam mematung di antara ibu dan kakak. Ibu menangis. kak Kinan menangis setengah histeris. Mas Guntur, pacar kakak, terdiam di kursi panjang bersama keluarganya.

“Dari kemarin sudah kubilang, meski Guntur datang ke sini dengan semua keluarganya, keputusanku tidak bisa diganggu gugat. Tidak aku setujui bahkan hingga aku mati. Titik!”

Kelanjutannya apakah seperti dalam sinetron? Tidak, ibuku, sang dewi kebijaksanaan di rumah, turun tangan. Setelah berkonsultasi dengan banyak orang pintar di desa, ditemukan titik tengah atas beragam ketidaksamaan antara kakak dan calon suaminya. Hingga Kak Kinan tetap menikah dengan Mas Guntur jtiga bulan setelahnya. Senyum bapak pun juga merekah saat berfoto di pelaminan kakak. Mereka damai-damai saja hingga aku masuk perguruan tinggi.

Satu hari yang takkulupa. Empat tahun lalu di bulan September, Malam Jumat legi waktu itu.

Kak Kinan datang ke rumah sambil membopong Siwi, keponakanku. Kakak datang dengan satu mobil penuh barang. Kakak pindahan ternyata. Mana Mas Guntur?

“Sstt, masmu diminta orang. Dia menikah lagi, kakakmu tidak mau dimadu. Ya, akhirnya begini!”

Wadduuh, ternyata kakakku yang kalah!

***

“Kinan di mana, Bu?” seru bapak dari teras.

Pikiranku yang melayang seketika kukembalikan ke alam nyata.

“Kinan tadi pamit ke rumah eyang. Siwi diajak ke sana kan oleh Buyut Mardi,” jawab ibu sambil mematikan keran.

“Itu lho bunyi prenjak di dahan mangga utara rumah kok nyaring sekali. Akan ada tamu.” Bapak bersuara lagi. “kalau melihat arahnya ada tamu mau pinjam uang. Jangan diperbolehkan, ya, Bu. Hari ini malam Selasa. Hari goroh, bohong! Kinan itu mudah dibohongi!”

Aku dan ibu hanya berpandangan. Jadi, bapak mencari Kak Kinan karena khawatir ada tamu datang dan meminjam uang kepadanya. Memang tak bisa kupungkiri bahwa setelah diangkat menjadi ASN di kantor kecamatan, rumah kami ramai didatangi teman dan kenalannya. Selain silaturahmi ada pula yang berniat untuk meminjam uang!

“Kalau minjemnya ke bapak atau ibu, nggak pa pa?” tanyaku iseng.

“Bapak dan ibu sudah pasti tidak akan meminjami kalau seperti ini. Sudah jelas tanda-tandanya!” jawab bapak seketika. Pandang mata bapak tajam ke arahku setelahnya.

Hampir Magrib, Mbak Kinan datang membawa Siwi. Siwi yang setengah tertidur dibangunkan dengan cepat oleh ibu yang menyambut di ters samping.

“jangan sampai ada anak tidur saat magrib tiba. Bisa-bisa tidurnya ditemani makhluk halus!”

Mboten ibu. Ini Siwi sudah bangun, kok!” jawab Mbak Kinan ringan.

Tepat habis salat Magrib, bel rumah berbunyi. Ada tamu!

...

“Itu masih saudara jauh Mas Guntur. Dia cerita kalau keadaan Ayah Siwi tidak karu-karuan. Pekerjaannya sebagai kontraktor mengalami kebangkrutan. Nah, ....” cerita Mbak Kinan setelah tamunya berpamitan.

Sepertinya, melalui saudaranya itu Mas Guntur berniat meminjam uang tabungan Siwi. Uang tabungan yang ditabung mereka berdua dan dikhususkan untuk biaya pendidikan Siwi nantinya.

“Aku tidak bisa menajwab secara pasti, Pak, Bu. Kujawab saja kalau uang tabungan Siwi sudah kudepositokan jangka panjang.”

“Pinter, itu baru anak bapak!” Senyum bapak merekah setelah Mbak Kinan mengakhiri ceritanya.

Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Nyanyian prenjak berdampak sejauh itu ya?

***

“Nan, hati-hati dalam bergaul. Jadi janda itu berat. Bersikap baik saja masih digosip orang. Apalagi jika ada tindakmu yang melenceng dari jalur kebenaran.” Bapak berulang kali mengucap kalimat itu tiap kali Mbak Kinan akan berangkat kerja.

Inggih, Pak.” Hanya itu jawab Mbak Kinan. Tak pernah kulihat lagi api amarah seperti saat kakak minta dinikahkan dengan Mas Guntur dulu. Kakakku menjadi lembah manah, rendah hati dan baik budinya. Apalagi denganku adik satu-satunya, hehehe...

“Pegawai itu panutan masyarakat. Salah tindak salah langkah akan tercoreng namamu selamanya.”

Inggih, Bapak.” Ganti aku yang menjawab sambil berancang-ancang lari menjauh sambil menggendong Siwi yang bersiap menangis tiap ibunya berangkat kerja. Siapa tahu tangan bapak memanjang dan telingaku menjadi sasaran?

Tapi kali ini tidak. Bapak malah membisikkan sesuatu ke telinga kakak. Apakah itu?

Saat sarapan bapak mengeluarkan argumen lagi. Begini ...

“Heran aku, jago kita sekarang suka kluruk setelah azan Isya. Bahaya, bahaya!”

“Sudah, jangan dipikirkan. Gendhuk Kinan juga sudah kutanya dan kuberitahu. Dia menjawab tidak dengan tegas!” jawab ibu.

“Nurani, jangan suka nguping. Nanti telingamu memanjang lho!” teriak bapak ketika kain pemisah pintu tengah dan dapur kusibak sedikit. Nguping, mencuri dengar!”

“Memang apa hubungannya denga Mbak Kinan?” batinku penasaran.

Paginya hal itu terjawab ketika ibu selesai berbelanja ke wlija, bakul sayur keliling, perumahan kami, bercerita kepada bapak.

“Bapak, tahu tidak? Murni, janda timur rumah kita ternyata hamil. Katanya sih sudah ijaban siri dengan siapa gitu. Tapi ya nggak tahu lagi, ....” Ibu bercerita dengan sangat lega. Kok?

“Oh, makanya jago kita kluruk terus malam hari. Aku sudah mikir yang enggak-enggak. Masak teman-teman ronda semalam membicarakan tentang kluruk jago juga dan menghitung siapa saja janda yang dimungkinkan hamil tanpa suami!”

Selesai

Eni Siti Nurhayati

Penulis sudah membukukan tujuh buku kumpulan cerpen dan satu novel dalam rentang waktu 2013-2019. Guru Bahasa Indonesia di MTs Negeri 9 Jember ini mengakui bahwa kemampuan menulis cerita berbahasa Indonesia jauh dari sempurna. Dengan lapang dada penulis kumcer Zonasi Tresna ini membuka diri untuk semua kritik membangun demi perbaikan karyanya di masa mendatang.

 

Jumat, 21 Agustus 2020

Crita Romansa Asile Nguping kamot teng Majalah Jayabaya edisi Mei 2020

 

Asile Nguping

“Halah, arek kene wis payu kabeh. Karek prawan cilik-cilik. Wis ta lah. Jok sampek nulak golekane ibuk sing saiki. Uayu. Bodi peragawati. Sip pol pokoke! Arek kene ya kalah adoh!”

Iku keprungu ing dina kawitan. Sesuke ...

“Sapa? Ragil omah pojokan anake Man Soleman, tah? Waduuuhh, arek iku wis tunangan. Setaun punjul nek gak salah. Nek pethuk dheweke jok ngguwak esem tah ngguyu, isa disalahartekna!”

Sesuke maneh ...

“Dikandhani arek kene wis payu kabeh, kok gak ngandel. Akehe, pira? Tur maneh ....”

Aku mencep mbuh ping pirane. Aku weruh bacute.

Aku iki gemembreng crita apa, se? ssttt, tangga sandhing ketekan putrane!

***

Mbuh kit kapan, sakjeg nglakoni kerja saka ngomah merga ana laratan penyakit ing negaraku kene, aku malih seneng madhep laptop nyekel gawai, uga nggarap samubarang kalir penggaweyan takwiwiti jam lima isuk! Gung paja-paja wayahe checklock sing wajibe jam pitu thet.

Dadi ubengane uripku taksetel ngene, bar Subuh adus pisan, macak tipis-tipis, terus nyapu ngomah lan liya-liyane. Penggaweyan omah beres, aku lungguh neng meja kerja dadakan. Kok dadakan? Asline aku gak nduwe papan sing genah nggo makarya saka ngomah. Akhire ana meja makan lawas tur rada cilik takseret mlebu kamarku. Meja mau taktata sing rada pantes lan samubarang gawan saka kantor menclok neng kono wis. Ngisor ndhukure kebek tanpa sisa.

Sing paling penting, cop-copan lan kabel koler uga sumadiya. Wifi gak oleh keri. Urip terus awan bengi. Hla piye, rek pancen kerja modhel ngene iki senjatane ya kudu nduweni jaringan sinyal sing kuwat lan driji sing tangguh.

Mundur thithik, ya? Dinane iki, setengah taun iki, aku ngenggoni omah warisane ibuk saka simbah amarga aku ketampa kerja ing tlatah kene. Omah iki unik. Siji tapi loro. Kembar siyam. Dempet plek padha saksembarangane. Wong pancen ibu saksedulur loro. Emanne, jatah sisih tengen wis kadol udakara rong taunan kepungkur, amarga budhe pilih nderek putrane ing Jakarta. Amarga ibu gak kuwat nyusuki, bageyane budhe kadol marang piyantun sing asmane Pak Laksono. Sabanjure omah mau ngarepe didadekna toko.

Ndilalahe kamarku kenceng karo pawone Budhe Laksono. Wong saben dina ambu arume bumbon lan keprungu srang sreng wajan dinggo nggoreng. Uga, swarane wong jandoman. Hahaha...

Nek karo Pak Laksono aku ya kulina ae kepethuk, wong saben aku budhal mulang piyambake mesthi lagi lungguhan ing bayang cilik ngarep tokone. Beda karo garwane sing kojar kasebut Budhe Laksono, arang-arang sapatemon kejaba aku niyat mlebu tokone golek apa tah apa. nek putra-putrine aku malah gung paham siji-sijine. Wong pancen koprake wis kerja mapan kabeh.

***

“Budhe Laksono iku modhele ya ngunu iku, Mbak. Jok kaget!” Yu Lasmi menehi weruh kapanane dawa.

Tutuk kene aku pilih ngguyu cilik. Sapa sing arep kaget saben dina? Nduweni tangga sing klebu pinisepuh pancen ya kudu sugih sabar. Aku dhewe sing pancen klebu prawan males ya wis gak tau lara ati saben dikandhan-kandhani. Suwarane sing buanter lan khas gawe aku kaya ngunekna alarm gratisan.

“Mbak Arim ki nek dina Minggu jok nggedhekna turu. Ndang tangi, nyapu-nyapu tah piye. Cendhela ngarep sakyahmne ya gung dibukak. Prawan kok lumuh kepethuk sinare matahari.” Mben ngunu karo nothoki cendhela ngarep sing kenceng tralise  tokone.

Owalah, saumpama aku gelem nyuwara ngunu kudune piyambake isa mahami penggaweyanku. Mulang nem dina dher. Kit jam pitu engga jam telu. Nek tambah ngopeni ekstra mulihku ngantek setengah lima. Mulih kari kesel. Gung maneh aku ya sik dikatutna tim ngelesi kelas sanga. Maklum se, guru anyar tur enom. Sembarang penggaweyan kepilih. Ngalah, nrima, lan kudu ikhlas nglakonine!

Mulakna tanpa kedawa-dawa aku pilih golek rewang cedhek omah, Yu Lasmi,  sing isa mara isuk uput-uput lan mbiyantu nglakoni penggaweyan rutin sing gak kober kecandhak tanganku.

“Sakjane omah iku wis didhedhepi tangga tengene, Rim. Ibuk wis tau dipethuki kapanane ika pas nyekar ing makam. Suk nek awakmu gak krasan tah piye gak pa pa, ligerna omah liya sing luwih krajan. Neng kono ndesa. Sepi!” welinge ibu jan tansah takelingi nek bar disemoni Budhe syantiikkk tangga dempetku iki.

***

Mulakna para maos mesthi paham geneya saben aku nguripi laptop, aku ya wiwit masang kuping ngrungokna jagongane tangga. Ealah, mbuh merga kahanane sing monoton tanpa isa obah saka omah, undherane jagongan kok ya sajake isa mbateg atiku pengin mangerteni apa ae sing dirembug kekarone.

Simpulanku, saben isuk Budhe Laksono iku jagongan mbek putrane. Gak sembarang jagongan, ning pangglenike budhe babagan jejodhowan utawa digathukna mbek sapa tah sapa. Berarti putrane mau jik jomblo!

Saka nguping mau aku entuk pelajaran jok ngantek nduwe maratuwa sing pinter metani bothekane mantune. Utamane babagan modhel awak, rupa praenan, lan solah bawa. Hiiiihhh, amit-amit!

***

Engga seminggu candhake.

Hlo, hlo, hlo, ...bocor? Pancen udan deres ing njaba. Banyu netes siji mbaka siji nang mejaku. Saya suwe saya banter. Kok anjog? Wong kit udan kawitan gak nate ana critane omahku bocor? Pikiranku takcuthel. Laptop mbek rangkeyane takslametna dhisik.

Dhug dhug dhug kaya ana wong njangkah ing gentheng. Hla iki! Tanpa kesuwen aku menyat metu tanpa lali nyaut payung cilik.

Ana pawongan ngadeg ing ndhukur antarane omah loro. Nggawe jas udan lan helm-an. Mesthine iku putrane Budhe Laksono. Ning aku gak butuh caturane. Lambeku takangapna amba mbek nahani banyu saka payung.

“He, Mas. Jok sakarepe dhewe. omahku gung tau bocor. Sampeyan apakna genthengku? Balekna asal. Aku gak ngurus piye carane!” omongku jan takbanterna ben ibuke isa krungu omonganku.

“Pireng, mboten? Pokoke balekna asal. Jok sampek kamarku bocooooorrr!”

Simase akhire noleh lan ngathungna jempol kiwane. Tangan tengene iwut nyekeli gentheng sing dilungna saka ngisore.

Mripatku takpencirengna. Takpendheliki sakisaku.

Simase noleh se dhiluk njur bacut tandhang maneh. Tanpa nyuwara siji mbaka siji gentheng sing dicopot njur diganteni. Engga ...tanpa aba dheweke mudhun. Gak noleh gak piye. Jian, kok!

Aku ya mbalik mlebu. Udane wis rada terang. Batinku nek kamarku engko jik bocor aku bakal mara njaluk pertanggungjawaban.

Kawit mapan lungguh kursi kerjaku. Keprungu swarane Budhe Laksono.

“Oh, gentheng sing pecah mau pener kamare Mbak Arim tibake? Jane bapakmu takkon mara mrunu ae. Wite sing cedhek jedhinge dhewe iku lho gedhe-gedhe. Mbok dipronggoli tah diketok sisan. Sakliyane oyote mrengatna tembok, nek kedadeyan koyok wingi maneh piye? Pange mara-mara mentiyung tanpa swara ngembleki genthenge.”

Dadine ... gentheng omahku pecah merga ketibanan puthulane kayu nggenku dhewe? Hla ya, aku kok gak weruh seprana-seprene?

Aku getun. Getun sing taksumendhekna neng lawange ati mbarengi jangkahku tumuju daleme.

“Hlo, neng ndalem, ta? Takpikir mulang.” Sakdurunge aku ngomong Budhe wis ndhisiki ngendikan.

“Kula nglampahi ngajar king nggriya, Budhe. Mpun seminggu niki. Anu Budhe ,....” Aku nelakna panuwun uga panjaluk sepura merga gak mangerteni nek bocore omahku merga tanduranku dhewe.

Budhe plenggang-plenggong sinambi ngendikan, “Apa pakdhemu wis mara ngandhani?”

Aku malih sajak piye wong ngertiku ya saka nguping mau. apa maneh sakwise iku mburine budhe njedhul janaka sing sajake kanca jagongane budhe uga satriya sing mau takocehi.

“Biyasa ae, lah, Mbak. Sing penting adhewe padha njagane. Nek gak onok thole ya palinga jik mangklung pang mau seprene.”

Jawabane Budhe nyuwak pangrasa ewuh pakewuhku. Bacute ...

“Mbak Arim ngerti gak? Iki anakku ragil. Saiki mbaturi turu kene. Akeh laratan, perumahane takkon ngancing ae. Wis ngene, takusuli, sesuk rak dina Minggu, bojone Lasmi, Lik Trimo, ben ngethoki pang sing gedhe tah piye. Pradana rak isa ngrewangi. Selak puklek maneh engko.”

Isaku ya mek manthuk ngenggihi. Sarujuk wae.

Mas Dana, ngono celukane Pradana putrane Budhe Laksono, pawongane kalem lan meneng. Sedina muput mbaturi Lik Trimo lan rewange. Engga buyar penggaweyan, aku gung kober jagongan dawa sakliyane manthuk tah mesem saben tempuk panyawang. Akune dhewe ae sing blingsatan amarga entuk sesawangan lumayan. Untunge  aku kober ijol-ijolan nomer gawai, rek! engga bengine, lan bengi bengi candhake, aku isa jagongan liwat tulisan ngalor ngidul karo Mas Dana. Jagongan sing koyok udan riwis-riwis nibani taman atiku sing wis suwe nela kasatan banyu.

***

Sakbare iku aku gak nate krungu jagongan kanthi swara banter. Mek klesak-klesik gak ketara apa ukarane uga sapa sing ngendikan. Walahhh...hiburanku ngilang!

Engga mbuh isuk sing kaping pirane aku krungu swara  cemengklinge Budhe Laksono! Swara sing akhire agawe aku pilih mindhah samubarang alat megawe nang ruwang tamu.

Iki sing takrungu!

“Kabeh arek wedok sing ibuk kenalna mboktulak. Sing mbokgenahna barang ya mboktampik. Jan-jane kowe iku niyat rabi tah gak se, le, Le? Budhreg aku ngrasakna. Golek sing koyok apa?”

Sepi.

“Sapa? Pengin kenal luwih jero mbek ...? Apa gung onok sing nduwe? Tenane?” Sakbare ting klesik gak keprungu tutuge. Erhaes sajake.

Sapa sing dikarepna? Aku kok malih melok penasaran dhewe. Owalah, kembang mingip ing pucuke atiku kok ya sajake alum sakdurunge ngrembuyung iki?

Atiku moncat-mancit sedina dher dadine.

***

Engga wengi iki ana pesen mlebu.

“Mbak Arim, urip dhewe iku abot lho. Apa maneh mangsa pandhemi ngene iki. saumpama aku niyat njaga ruwang tamu ati sampeyan piye? Apa aku dibukakna lawang?”

Pesen cendhek saka putrane tangga mau kok ya ndadekna mingkupe atiku mekar saknalika!

 

 

Jumat, 03 Januari 2020

RPP 2 LEMBAR BAHASA INDONESIA MTs KELAS VII/GENAP MATERI BUKU FIKSI/NONFIKSI


RPP 2 LEMBAR MENGACU KEPUTUSAN DIREKTUR JE;NDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 5164 TAHUN 20 18
 1.     RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.9
Menemukan
unsur-unsur
dari buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca




4.9
Membuat
peta pikiran/
rangkuman
alur tentang
isi buku
nonfiksi/
buku fiksi
yang dibaca

Menentukan unsur-unsur buku fiksi.




Membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan.

Pengetahuan
Contoh unsur-unsur buku fiksi



Keterampilan
Praktik merangkum dalam bentuk pemetaan

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
Siswa diminta memilih hasil bacaan dari buku fiksi yang telah diinstruksikan sebelumnya.
Siswa membaca lagi buku yang dibawa secara garis besar. Siswa mengecek unsur-unsur buku yang pernah dibaca.
Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengubah data hasil bacaan menjadi rangkuman berupa peta pikiran atau rangkuman gagasan pokok.
Siswa membaca secara individu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang cara merangkum.
Siswa menyimpulkan langkah merangkum dengan peta pikiran dan gagasan utama.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 02 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002



2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.9
Menemukan
unsur-unsur
dari buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca




4.9
Membuat
peta pikiran/
rangkuman
alur tentang
isi buku
nonfiksi/
buku fiksi
yang dibaca

Menentukan unsur-unsur buku fiksi.




Membuat rangkuman dalam bentuk rangkaian gagasan pokok isi buku

Pengetahuan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Keterampilan
Praktik merangkum dalam bentuk rangkaian gagasan pokok isi buku

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
Siswa diminta memilih hasil bacaan dari buku fiksi yang diinstruksikan sebelumnya.
Siswa membaca lagi buku yang dibawa secara garis besar. Siswa mengecek unsur-unsur buku yang pernah dibaca.
Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengubah data hasil bacaan menjadi rangkuman berupa rangkuman gagasan pokok.
Siswa membaca secara individu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang cara merangkum.
Siswa menyimpulkan langkah merangkum dengan gagasan utama.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 04 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002





3.     RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.9
Menemukan
unsur-unsur
dari buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca




4.9
Membuat
peta pikiran/
rangkuman
alur tentang
isi buku
nonfiksi/
buku fiksi
yang dibaca

Menentukan unsur-unsur buku nonfiksi.




Membuat rangkuman dalam bentuk rangkaian gagasan pokok isi buku.

Pengetahuan
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi


Keterampilan
Praktik merangkum dalam bentuk rangkaian gagasan pokok isi buku

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
Siswa diminta memilih hasil bacaan dari buku nonfiksi yang diisntruksikan sebelumnya.
Siswa membaca lagi buku yang dibawa secara garis besar. Siswa mengecek unsur-unsur buku yang pernah dibaca.
Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengubah data hasil bacaan menjadi rangkuman berupa peta pikiran atau rangkuman gagasan pokok.
Siswa membaca secara individu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang cara merangkum.
Siswa menyimpulkan langkah merangkum dengan peta pikiran dan gagasan utama.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 09 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002




4.     RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.9
Menemukan
unsur-unsur
dari buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca




4.9
Membuat
peta pikiran/
rangkuman
alur tentang
isi buku
nonfiksi/
buku fiksi
yang dibaca

Menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi.



Merangkum perbedaan unsur buku fiksi dengan buku nonfiksi.

Pengetahuan
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi


Keterampilan
Praktik merangkum membedakan unsur buku fiksi dengan buku nonfiksi

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
Siswa diminta memilih hasil bacaan dari buku nonfiksi yang dilakukan sebelumnya.
Siswa membaca lagi buku yang dibawa secara garis besar. Siswa mengecek unsur-unsur buku yang pernah dibaca.
Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengubah data hasil bacaan menjadi rangkuman berupa peta pikiran atau rangkuman gagasan pokok.
Siswa membaca secara individu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang cara merangkum.
Siswa menyimpulkan langkah merangkum dengan peta pikiran dan gagasan utama.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 10 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002




5.     RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.9
Menemukan
unsur-unsur
dari buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca




4.9
Membuat
peta pikiran/
rangkuman
alur tentang
isi buku
nonfiksi/
buku fiksi
yang dibaca

Menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi.



Merangkum perbedaan unsur buku fiksi dengan buku nonfiksi.

Pengetahuan
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi


Keterampilan
Praktik merangkum membedakan unsur buku fiksi dengan buku nonfiksi

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
Siswa diminta memilih hasil bacaan dari buku nonfiksi yang dilakukan sebelumnya.
Siswa membaca lagi buku yang dibawa secara garis besar. Siswa mengecek unsur-unsur buku yang pernah dibaca.
Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengubah data hasil bacaan menjadi rangkuman berupa peta pikiran atau rangkuman gagasan pokok.
Siswa membaca secara individu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang cara merangkum.
Siswa menyimpulkan langkah merangkum dengan peta pikiran dan gagasan utama.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 11 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002




6.     RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.10
Menelaah
Hubungan
unsur-unsur
dalam buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca



4.10
Menyajikan
Tanggapan
secara lisan,
tulis, dan
visual
terhadap isi
buku fiksi
dan nonfiksi
yang dibaca.
  • Menelaah unsur buku fiksi yang bisa dikomentari.


.
  • Membuat komentar tentang buku fiksi yang dibaca.


--Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi








-Mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi
Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
  1. Siswa membaca lagi catatan hasil membaca dan rangkuman yang dibuat.
  2. Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengomentari buku fiksi dan nonfiksi.
  3. Siswa membaca secara individu untuk menggali nformasi sebanyak-banyaknya tentang cara membuat komentar.
  4. Siswa membaca beragam contoh komentar terhadap buku nonfiksi.
  5. Siswa menyimpulkan unsur-unsur yang dapat dikomentari pada buku.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 16 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002







7.     RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.10
Menelaah
Hubungan
unsur-unsur
dalam buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca



4.10
Menyajikan
Tanggapan
secara lisan,
tulis, dan
visual
terhadap isi
buku fiksi
dan nonfiksi
yang dibaca.
Menelaah unsur buku nonfiksi yang bisa dikomentari.




Membuat komentar tentang buku nonfiksi yang dibaca
-Membaca dan menggali unsur pembangun nonfiksi







-Mengamati dan membuat komentar terhadap buku nonfiksi
Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
  1. Siswa membaca lagi catatan hasil membaca dan rangkuman yang dibuat.
  2. Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengomentari buku fiksi dan nonfiksi.
  3. Siswa membaca secara individu untuk menggali nformasi sebanyak-banyaknya tentang cara membuat komentar.
  4. Siswa membaca beragam contoh komentar terhadap buku nonfiksi.
  5. Siswa menyimpulkan unsur-unsur yang dapat dikomentari pada buku.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 17 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002





8.     RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.10
Menelaah
Hubungan
unsur-unsur
dalam buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca



4.10
Menyajikan
Tanggapan
secara lisan,
tulis, dan
visual
terhadap isi
buku fiksi
dan nonfiksi
yang dibaca.
Menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku fiksi dan nonfiksi



Membuat komentar tentang buku fiksi yang dibaca



-Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi







-Mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
  1. Siswa membaca lagi catatan hasil membaca dan rangkuman yang dibuat.
  2. Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengomentari buku fiksi.
  3. Siswa membaca secara individu untuk menggali nformasi sebanyak-banyaknya tentang cara membuat komentar.
  4. Siswa membaca beragam contoh komentar terhadap buku fiksi.
  5. Siswa menyimpulkan unsur-unsur yang dapat dikomentari pada buku.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 18 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002







9.     RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.10
Menelaah
Hubungan
unsur-unsur
dalam buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca



4.10
Menyajikan
Tanggapan
secara lisan,
tulis, dan
visual
terhadap isi
buku fiksi
dan nonfiksi
yang dibaca.
Menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku fiksi dan nonfiksi



Membuat komentar tentang buku fiksi yang dibaca



-Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi
-Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
  1. Siswa membaca lagi catatan hasil membaca dan rangkuman yang dibuat.
  2. Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengomentari buku nonfiksi.
  3. Siswa membaca secara individu untuk menggali nformasi sebanyak-banyaknya tentang cara membuat komentar.
  4. Siswa membaca beragam contoh komentar terhadap buku nonfiksi.
  5. Siswa menyimpulkan unsur-unsur yang dapat dikomentari pada buku.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 23 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002






10.                        RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.10
Menelaah
Hubungan
unsur-unsur
dalam buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca



4.10
Menyajikan
Tanggapan
secara lisan,
tulis, dan
visual
terhadap isi
buku fiksi
dan nonfiksi
yang dibaca.
Menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku fiksi dan nonfiksi



Membuat komentar tentang buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca



-Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
  1. Siswa membaca lagi catatan hasil membaca dan rangkuman yang dibuat.
  2. Siswa didorong untuk bertanya tentang cara mengomentari buku fiksi dan nonfiksi.
  3. Siswa membaca secara individu untuk menggali nformasi sebanyak-banyaknya tentang cara membuat komentar.
  4. Siswa membaca beragam contoh komentar terhadap buku nonfiksi.
  5. Siswa menyimpulkan unsur-unsur yang dapat dikomentari pada buku.
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 24 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
  NAMA MADRASAH       : MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 JEMBER
  MATA PELAJARAN         : BAHASA INDONESIA
  KELAS/SEMESTER           : VII/GENAP
  WAKTU                              : 2X40’
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan mampu:
Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi; merangkum dan membuat sinopsis buku fiksi dan nonfiksi; menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi; mengamati dan membuat komentar terhadap buku fiksi dan nonfiksi.
KD
INDIKATOR
MATERI ESENSI
MODEL/METODE
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
KEG. PEMBELAJARAN
PENILAIAN
3.9
Menemukan
unsur-unsur
dari buku
fiksi dan
nonfiksi
yang dibaca




4.9
Membuat
peta pikiran/
rangkuman
alur tentang
isi buku
nonfiksi/
buku fiksi
yang dibaca

Menentukan unsur-unsur buku fiksi.
Menentukan unsur-unsur buku nonfiksi.
Menentukan persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi.
Membuat rangkuman dalam bentuk pemetaan.
Membuat rangkuman dalam bentuk rangkaian gagasan pokok isi buku.
Perbedaan unsur buku fiksi dengan buku nonfiksi.

-Membaca dan menggali unsur pembangun buku fiksi dan nonfiksi
-Menelaah hubungan unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi

Model
Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah
Metode
Ceramah, dialog, diskusi, dan penugasan
Media/alat  
Buku Fiksi dan Nonfiksi, LCD projector, laptop
Bahan
Contoh unsur-unsur buku fiksi
Contoh unsur-unsur buku nonfiksi
Contoh persamaan dan perbedaan unsur buku nonfiksi
Sumber Belajar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 275 s.d. 294.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VII. Halaman 133 s.d 138.

KEGIATAN PENDAHULUAN
-Salam dan doa
-Apersepsi
Kesepakatan/komitmen belajar antara guru dan siswa
-Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
-Pretes
-Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: aspek pengetahuan dan keterampilan
KEGIATAN INTI
Guru memfasilitasi kegiatan pengamatan dan membagi kelompok kecil (3-4 siswa/kelompok)
Mengamati
Siswa membaca teks tentang pengertian ...
Siswa yang lain menyimak teks yang dibacakan oleh siswa
Siswa melihat...
Menanya
-Siswa menulis berbagai pertanyaan berkaitan dengan konsep dan faktadari hasil pengamatan
-Siswa menanyakan sesuai yang ditulis
-Siswa lain menjawab atau menanggapi
-Guru memberi penguatan
Mencari informasi/data
-Siswa dalam kelompok mencari informasi/data tentang ...
-Siswa berdiskusi ats hasil mencari informasi/data tersebut dengan tertib.
Menalar
-Siswa secara berkelompok menentukan...
-Siswa secara kelompok menyimpulkan keterkaitan ...
Mengomunikasikan
Siswa mempresentasikan laporan sederhana dengan waktu yang ditentukan guru
KEGIATAN PENUTUP
-Guru dan siswa menyimpulkan
-Guru dan siswa melakukan refeksi, penugasan, dan materi berikutnya
-Doa penutup dan salam
Nontes:
Sikap, melalui:
Observasi/pengamatan
Tes:
Pengetahuan (kartu soal)
-jawaban singkat;
-pilihan berganda
Unjuk kerja:
-Laporan sederhana yang dipresentasikan
Jember, 02 Januari 2020
Mengetahui
Kepala Madrasah,                                                                                                                                                                                                                         Guru Bidang Studi,


Ihsanuddin, S.Pd., M.Pd.                                                                                                                                                                                            Eni Siti Nurhayati, S.Pd.
NIP.197108081999031004                                                                                                                                                                                        NIP. 197512011999032002