04 April 2014
Perjodohan Cinta
Malam takkan pernah menjadi siang,
siang pun tak kan mungkin menjadi malam,
ada garis edar masing-masing
nggawa 'sangat' dhewe-dhewe.
Mengapa pula harus takut kala mentari menghilang?
rembulan bukanlah pasangan sang surya,
atau pun sang bagaskara bukanlah pendamping 'mbulan ndadari'
jodoh itu bersama, cinta itu bersatu
Cinta bisa jadi seperti dahan patah yang ntah kapan masanya
kan tumbuh lagi
cinta bisa jadi seperti kertas yang terbakar hangus dan terurai
hilang tak berbekas
Cinta hanyalah kata-kata
kitalah yang memberi makna pada kata itu
kita junjung tinggi atau pun kita hempaskan
cinta tak pernah berontak
Menghargai cinta cukuplah dengan
mensyukuri mentari dan rembulan masih di garis edarnya
nggak perlu 'nggege mangsa'
menjodohkan mentari dan si bulan? 'tangeh lamun'
semua ada waktunya
Banyak cara Tuhan berbicara kepada kita
sayang telinga cuma dua
itu pun tlah 'kesumpet rapet'
oleh dosa!
Datanglah cinta sebagaimana baiknya cinta datang
kaburlah cinta sebagaimana baiknya cinta kabur
'ora ana sing meksa'
'ora perlu ngayawara'
Aku 'ora apa-apa'
Aku 'ora apa-apa'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar