Di tengah 30 km perjalananku menuju MTsN Bangsalsari, suara ada sms masuk. Karena aku guru yang taat Rejoso yang sangat kuhormati sekaligus kucintai. Beliau merupakan figur panutan dalam hal pengelolaan manajemen administrasi dan manajemen 'hati'. Bagaimana menyikapi sesuatu dengan dingin, di saat hati panas...beliaulah jagonya. bagaimana menghadapi seseorang yang jelas-jelas nggak menyukai kita, sering menjatuhkan kita, tapi bisa 'slow emotion' ngadepinnya.
Bu Lilik,...forgive me, bukannya aku nggak mau menelepon atau apa,...hla gimana kalo air mata ini terus bercucuran saat mendengar suara pak Yudi, Mas Dzia,...dan lainnya. Duh,...
Aku belum bisa berkata bahwa aku kerasan di sini, karena memang tujuan hidupku sekarang hanya menghabiskan hari. Menghabiskan usia hingga saatnya nanti. Aku sudah tidak punya obsesi apa pun!. Berangkat pagi, pulang sore...nggak ngefek apa pun. Aku memang menjadikan diriku robot hidup. Robot dalam kehidupan senjaku.
Bu Lilik, ribuan kata mungkin takkan mampu menghapus kerinduanku akan kenangan,...namun jejakku rasa-rasanya masih berada di MIN Rejoso di saat badanku bertengger di sini. Salam hormat,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar